Friday, September 30, 2016

DISSY: Cara Bisnis Kosmetika a la Andhika Pratama & Ussy Sulistyawati

Kalian udah kenal Dissy? Gue awalnya nggak kenal. Tapi akhirnya kenalan. Nah sekarang saatnya kalian kenalan juga yaa.. Nggak rugi lah kenalan sama kosmetika lokal. Dijamin.

Dissy ini merk kosmetiknya. Milik Ussy Sulistyawati dan Andhika Pratama. Kalo Ussy nya sik gue tau. Yaahh jaman gue muda tuh udah berseliweran lah nama Ussy ini. Tapi kalo Andhika Pratama, aslik gue baru liat pas acara Blogger Gathering bersama Dissy, 10 September 2016 di Lowville, Kemang. Memang begitulah gue.. nggak terlalu update dengan traffic selebriti-selebriti Indonesia :(


Tapi yang menarik mengenai pasangan seleb ini, entah apa karena gue yang nggak update knowledgenya, sepengetahuan gue belum ada pasangan suami istri yang eksis bisnis kosmetikanya, kecuali pasangan Andhika - Ussy ini di Indonesia. Apakah Andhika hanya numpang tarok nama dan tarok modalnya? Nay! Gue menyaksikan sendiri bagaimana Andhika dengan semangatnya menjelaskan tek-tokan sama sang istri mengenai proses berdirinya Dissy, bagaimana cara mereka memasarkan Dissy, sampai ke rencana Dissy kedepannya. Ada passion terlihat di raut wajahnya dan terasa dari semangatnya berbicara. 


Bahkan ide awal untuk memulai bisnis kosmetika ini berasal dari Andhika. Lalu istri menyambut dengan horenya. Lalu mereka realisasikan. Nggak pakai tunggu lama. Nggak pakai plin-plan. Ya memang seharusnya begitu sih kita kalau melihat peluang usaha kan.. apalagi bisnis kosmetika itu adalah bisnis yang susah untuk padam, selama masih ada makhluk yang namanya wanita di permukaan bumi ini ye kaaann..

Mulai dari Dua!
Pilihan pertama untuk memulai produksi bisnis mereka jatuh kepada sabun dan body lotion. Karena 2 produk itu yang awalnya mereka lihat mereka sendiri butuhkan. Tiap bulan pengeluaran mereka cukup tinggi untuk sekedar membeli sabun yang bagus dan bermerk, soalnya kan anggota keluarganya banyak.

Mulailah mereka mulai produksi sabun dan body lotion ini di tahun 2014. Disain logo udah dibuat. Packagingnya juga udah ditentukan seperti apa. Tapi produk yang diproduksi sebanyak masing-masing 1000 pieces itu akhirnya cuman numpuk di rumah aja karena produk mereka ditolak masuk ke toko-toko yang mereka tawarin. Lha ya kok ditolak? Kan punyanya artis?

Walaupun artis yang punya, tapi kalau hanya 2 jenis barang, ternyata toko-toko tuh juga nggak berani ambil lho. Akhirnya daripada numpuk, Ussy yang jiwa bisnisnya lebih besar dari badannya (ini beneran lho.. karena Ussy tuh tubuhnya kucilll padahal lagi hamil anak ke4), akhirnya Ussy ambil keputusan untuk jualan melalui akun Instagramnya.


Wuiiih ternyata laris manis tanjung kimpul. Dan akhirnya Ussy pun punya 1 kesimpulan fatwa berdagang online: produk yang cepet laku adalah produk yang bisa dilihat langsung oleh followers sosmed.

Gue kebetulan sebelum acara Dissy Beauty Blogger Gathering, udah dikirimin produk body lotionnya ke rumah. Tapi kan gue itu nggak terlalu telaten ngerawat kulit badan, baru belajar mau telatenlah tepatnya yaaa.. Jadi gue pake lotionnya itu ya kalo inget aja. Kualitasnya lumayan kok.. nggak bikin kulit badan kerasa kayak keringetan gitu. Jadi langsung meresap diminum oleh kulit kita :P

Mulai bertambah!
Akhirnya bukan cuman sabun dan body lotion. Di tahun 2015 pasutri ini nambah lagi range produknya. Produk yang almost every woman can’t live without. LIPSTICK.

Beberapa rangkaian produk Dissy.
(pic taken from https://www.facebook.com/muhammadrahul.gobel?fref=ts)
Awalnya dulu belum terlalu membooming banget lipstik matte di Indonesia. Tapi untuk beberapa kalangan, udah sangat ngetop lah lipstik matte merk X. Kenapa beberapa kalangan? Karena ya harganya mihil. Jadi nggak bisa tergapai oleh beberapa kalangan juga. Ussy doyan lipstik ini. Tapi kurang doyan formulasinya yang kayak cat tembok rasanya di bibir. Mungkin maksudnya berasa kering dan sangat amat susah ilang kalik yaa...

Lalu dibawalah ke lab contoh produk lipstik X ini. Untuk kemudian diurai apa aja sik bahan-bahannya. Kalau sudah diurai, jadi nanti bisa dibikin formula baru dengan hasil akhir yang rasanya lebih moist di bibir. Dan terciptalah Dissy Matte Lipstick yang (menurut Ussy) cukup mendahului brand-brand kosmetika lainnya di Indonesia dalam memasarkan lipstik matte dengan menggunakan kuas.

Lariskah? Ya laris.
Karena ya itu tadi. Followers Instagramnya itu tertarik untuk melihat produk yang bisa dilihat hasilnya secara nyata. Apalagi artis idolanya yang make kaann. Makin tertarik.

Saat ini Dissy memiliki 80 macam produk, dengan jumlah 50 karyawan di pusat (Jakarta), puluhan distributor dan ratusan reseller yang tersebar di seluruh Indonesia. Not to mention mereka juga punya distributor di Taiwan, Singapura, Hongkong dan Brunei. Wakkss! Plok-tekeplok keplok!! *ceritanya tepuk tangan*

Banyak Saingan


Yup.. udah mulai bertumbuhan sekarang artis yang bikin produk kosmetik sendiri. Malahan ada yang baru kemarin lahir ditimang-timang anakku sayang.. eehh sekarang ngeluncurin produk lipstick sendiri. Salah? Ya nggak lah. Emang harus pinter manfaatin peluang sekarang ini. Apalagi kalo eksis di sosmed kaan. Sayang banget kalo nggak digunakan peluang bisnisnya. Tapi ya itu.. you better know what you create, ok? Dan pastikan itu aman..

Melihat banyaknya bermunculan pesaing di dunia persilatan yang sama, apakah Dhika - Ussy ciut? Nggak ternyata. Karena Dhika Ussy merasa produk mereka udah punya ciri khas sendiri. Produk mereka itu bener2 hasil buah karya mereka. Bukan cuman sekedar artis yang numpang narok nama doang.

Yang luar biasanya, Ussy turun tangan langsung di urusan penjualan. Nggak tengsin lho dia masuk menembus pasar tradisional demi untuk melancarkan pemasaran produknya. Hubungannya dengan para distributor dan reseller pun hangat dan ikrib. Ussy sering ‘sowan’ ke luar kota demi ketemuan dengan para distributor dan resellernya. Ada pula group whatsapp khusus dengan para karyawan, reseller, distributor di handphonenya. Malahan menurut Dhika, kalau ada komplen dari customer di sosmednya, Ussy akan langsung mengusut akar permasalahannya. Jarang-jarang kan owner seleb yang kayak gini.

Lesson learned dari pengalaman Ussy menangani customer, komunikasi langsung dengan customer bisa mengubah customer menjadi reseller. Cring!

Pertanyaan Gue



Di acara itu gue mengajukan beberapa pertanyaan. Sebelumnya gue sampaikan juga ke Andhika dan Ussy dan juga peserta yang hadir bahwa pria yang berbisnis kosmetika itu adalah pria yang pintar. Memang ladangnya akan selalu basah. Udah paling bener milih bisnis kosmetika yang bisa beli mobil, dibanding bisnis mobil yang bisa beli kosmetika.. 😛 (canda lho yaakk… jangan dianggap serius2 amat). Tapi emang pada ketawa sik waktu itu semuanya..


Pertanyaan pertama, apakah produk-produknya ada uji klinisnya? Dijawab oleh Ussy bahwa semua produk yang sudah dilaunching oleh Ussy sudah terdaftar di BPOM dan mendapatkan sertifikasi halal. Sebelum diajukan ke BPOM, kosmetika yang diproduksi pasti dipake dulu oleh Ussy. Lab yang dipake untuk produksi barang juga lab yang besar dan terpercaya.

Pertanyaan kedua, gimana sik SOP dalam memproduksi kosmetika? Singkatnya, awalnya itu cari lab yang memang sudah punya nama dan bisa dipercaya untuk memformulasikan kosmetika yang kita inginkan. Biasanya proses produksi itu memakan waktu selama 2 bulan. Nah dalam proses pembuatan 2 bulan itu disambi aja dengan rencana namanya apa, gimana strategi launchingnya, pemasarannya gimana.. Terus peraturan untuk para distributor dan reseller itu apa.

Harga Eceran Tertinggi (HET) setiap produk itu ditentukan setelah selesai diproduksi. Maka dari itu Dhika-Ussy memutuskan untuk mengedepankan kualitas Dissy dibanding aspek2 lainnya seperti packaging misalnya. Karena apabila ingin mengedepankan aspek packaging, mereka harus import dari luar negri yang harganya mahal dan pengirimannya pun memakan waktu 4 bulan. Artinya biaya produksi akan bertambah, sehingga penentuan HET pun nanti akan tinggi.

Satu hal yang disampaikan Ussy, salah satu aturan main yang ditetapkan oleh Dhika-Ussy dalam penjualan produk Dissy oleh para reseller adalah mereka tidak boleh memposting harga di akun online shop mereka. Ini demi menjaga agak terciptanya keadilan sejahtera di antara para reseller itu sendiri dan juga toko-toko konvensional. Distributor dan Reseller sama-sama mempunyai tanggung jawab untuk menjaga kwalitas barang hingga sampai ke tangan customer.

Nggak mau beli online? Gapapa… produk-produk Dissy itu bisa dibeli juga di PIM, B18, dan Pasar Tebet! Pasar Tebet adalah salah satu tempat yang sering gue kunjungi :D

Nasionalisme Tinggi

Serius dengerin ceritanya Dhika-Ussy. Oww.. I loove my highlighter. Cheek bone on point beeyyb..
Seneng banget bisa ditemenin suami hadir di acara ini.
(Pic taken from Muhammad Rahul Gobel)
Kita harus mengacungkan jempol kepada pasutri ini. Dalam pengembangan bisnis kosmetikanya, Dhika-Ussy mendapatkan tawaran dari Malaysia untuk memproduksi Dissy disana dengan segala kemudahan yang ditawarkan. Namun panjang pemikiran mereka. Ketika kelar diproduksi nanti, maka produk Dissy secara teknisnya adalah bukan produksi lokal lagi, melainkan made in Malaysia. Akhirnya tawaran tersebut ditolak.

Me and Dissy

2 orang menang postingan Instagram, 3 orang menang Live Tweet. Tapi gue menang Live Tweet kategori kata-kata inspirasional.
(Pic taken from Muhammad Rahul Gobel)

Namanya juga rejeki emak-emak sholeh yaaa.. Di acara Dissy Beauty Blogger Gathering itu Big Mommy jadi salah satu pemenang lomba tweet. Versi yang kata-kata inspirasional.. yaahh macam Mario Teguh lah jadinyaa.. Bedanya anak gue 4 dan gue akui sebagai anak semuanya :P  Mayan deh dapet hadiah yang isinya produk-produk Dissy. Yang langsung Big Mommy cobain ya pastinya lipstiknya lah...

Lihatlah saking inspirasionalnya tweet gue, Andhika-Ussy sampek berebutan gitu mau nyalamin gue.... :P
(Pic taken from Muhammad Rahul Gobel)

Sepaper bag itu isinya produk semuaa.. uhhuuuyyy
(Pic taken from Muhammad Rahul Gobel)


Kebetulan dapet Melted Lipstick yang warnanya merah (Olla). Enak banget diulasnya. Warna merahnya juga bagus. Ini bukan matte lipstick yaa.. Jadi hasilnya glossy gitu di bibir. Jadi… pas lagi makan atau minum cepet ilangnya. Tapi…. lip stain-nya masih membekas di bibir. Dan lip stainnya ini tahan lama banget.


Gue juga kurang tau harga Melted Lipstick ini berapa. Tapi info yang gue dapet dari Ussy, harga produk Dissy itu berkisar Rp28,000 (sabun) sampai Rp110,000 (krim malam). Silahkan ajalah meluncur ke akun Instagramnya Ussy atau Instagramnya Dissy yaa untuk tau detailnya.. atau meluncur ke Pasar Tebet aja.. terus janjian sama gue disitu.. kita belanja Dissy sambil beli lontong sayur Padang.. atau somay.. atau kue jajanan pasar. Banyak!

Ini foto sebelum acara dimulai. Semua yang hadir pada makan dulu. Kalau pas acara mulai terus kelaperan, gue suka sedih gitu soalnya..
(Pic taken from Muhammad Rahul Gobel)

All the Beauty Bloggers.
(Pic taken from Muhammad Rahul Gobel)
Di ujung postingan blog, gue bisa bilang bahwa gue bersyukur banget hadir di acara Dissy Blogger Gathering ini. Terima kasih banyak untuk Dissy yang udah ngundang para Beauty Blogger dari Indonesian Female Blogger. Kenapa gue bersyukur? Karena pasutri ini inspiratif banget. Mereka menjelaskan detail panjang lebar sejarah Dissy dan juga jawaban2 pertanyaan para blogger. Artinya banyak sekali ilmu yang bisa dipetik dari situ. Dan sebagian besar udah gue share di postingan ini.

Baiklah.. semoga postingan ini ada manfaatnya yaa. See you on my next post, fweenndss….

Dadaaahh... 

2 comments:

  1. Asyik, ya, kalau punya pasangan saling support. Kompakan ^^

    ReplyDelete
  2. alhamdulillah pasangan saya selalu support saya,... sangat bersyukur sekali...

    ReplyDelete